13 April 2008

Tiga Keputusan Terbesar dalam Hidup Manusia

Sebagian besar dari Bahan Diskusi KAMBIUM (Komunitas Pertumbuhan Rohani
untuk Menjadi Murid Kristus) - Yayasan Gloria

Apa tiga keputusan terbesar dalam hidup seseorang? Ketiganya berkaitan
erat dengan waktu yang kita miliki dalam hidup ini.

3. Keputusan penting yang ketiga adalah "pekerjaan"
Manusia diciptakan untuk (bekerja) memelihara bumi. Berkarya adalah
natur alami yang memang ada dalam diri manusia. Jadi bekerja adalah
keharusan. Bahkan Paulus dengan tegas menegur orang-orang yang tidak
bekerja - tidak berhak makan.

2 Tesalonika 3:10
Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi
peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja,
janganlah ia makan.

Mengapa bekerja adalah sebuah keputusan yang vital dalam hidup kita.
Kembali ke panjang hidup kita. Pemazmur mengatakan bahwa panjang hidup
manusia adalah 70 tahun dan jika kuat 80 tahun. Sungguh ajaib bahwa
kebenaran dua ribu tahun lebih itu masih relevan hingga sekarang
meskipun kemajuan dunia kedokteran begitu pesatnya. Katakanlah kita
mulai masuk dalam angkatan kerja setelah menyelesaikan pendidikan ...
taruhlah usia 20 tahun (kondisi masing-masing orang akan berbeda-beda)
maka akan ada 50 tahun untuk berkarya.

Mari kita lihat penggunaan waktu kita dalam sehari (24 jam)
Tidur : 8 jam
Bekerja : 8 jam
Perjalanan kerja : 2 jam
Makan-minum, mandi : 2 jam
Nonton TV, baca koran/majalah/buku, dsb : 2 jam
Bercengkerama dengan anggota keluarga dan pasangan : 2 jam

Bisa disimpulkan bahwa 1/3 waktu kita habiskan di tempat tidur dan 1/3
yang lain di tempat kerja. Kita tidak mempunyai banyak waktu untuk orang
yang kita kasihi. Jadi jika bekerja memakan 1/3 dari waktu yang kita
miliki, maka keputusan tentang pekerjaan juga termasuk vital. Sehingga
menikmati pekerjaan adalah sesuatu yang layak untuk dipikirkan dalam-dalam.

Setiap orang diciptakan unik dengan minat, bakat, dan kemampuan
masing-masing. Tentu ada tujuan tertentu yang ingin dicapai oleh
Pencipta kita dengan kondisi-kondisi tersebut. Pertanyaannya adalah
sudahkan kita menjalani pekerjaan yang memang ditujukan oleh Sang
Pencipta bagi kita.


2. Keputusan tentang "dengan siapa kita akan menghabiskan waktu selama hidup kita"
Keputusan tentang pasangan hidup. Alkitab menyatakan dengan gamblang
tentang ikatan suami istri yang sepanjang hayat itu.
Matius 19:6 - secara personal adalah ayat yang saya hafalkan berkaitan
dengan pekerjaan saya mencetak undangan pernikahan :D ...

"Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu. Karena itu apa
yang telah dipersatukan oleh Allah tidak boleh dipisahkan oleh
manusia."

Bayangkan kita menikah dengan orang yang tidak tepat ...
Bagaimana kira-kira keadaan kita sewaktu bangun pagi?
"Oh ... tidak .. lagi-lagi ketemu dia ... "
Sungguh menyebalkan bukan?
Dan bayangkan hal itu terjadi sepanjang hidup kita sampai salah satunya
menghadap kekekalan.

Sebaliknya, jika kita menikah dengan orang yang tepat kita akan selalu
bersyukur karena ada dia di samping kita.

Bibit, bobot, bebet ... relevankah untuk jaman (paska) modern seperti
saat ini?
Menurut pendapat saya pribadi, sangat relevan. Dalam ilustrasi di buku
"Business by The Book" karangan Larrry Burkett, menjalin persekutuan
bisnis / kongsi (dan juga menikah) ibaratnya seperti menyatukan dua ekor
kerbau dalam satu kuk bajak untuk bekerja bersama-sama. Jika salah satu
ekor kerbau tersebut ukurannya jauh lebih besar dibanding kerbau yang
lain kira-kira bagaimana jalannya bajak tersebut? Tentunya yang kerbau
besar tadi akan merasa berusaha paling keras sedangkan kerbau kecil
hanya menambah beban saja. Di satu sisi, kerbau kecil akan merasa
dipaksa untuk mengimbangi kekuatan si kerbau besar. Dia akan
terseret-seret sambil tercekik lehernya karena kekuatannya tidak
berimbang. Dan kuk bajak yang terpasang itupun alih-alih menjadi sesuatu
yang menyatukan kedua kekuatan tersebut, malahan menjadi benda yang
menimbulkan luka-luka gesek pada kedua kerbau yang menariknya.

Ada anekdot menarik tentang waktu

Jika ingin mengerti apa artinya satu detik ...
tanyakan pada pembalap yang finis di urutan nomor dua.

Jika ingin mengerti apa artinya satu menit ...
tanyakan pada orang yang terlambat naik kereta

Jika ingin mengerti apa artinya satu jam ...
tanyakan pada kekasih yang menunggu jemputan

Jika ingin mengerti apa artinya satu hari ...
tanyakan pada ibu yang segera melahirkan anaknya

Jika ingin mengerti apa artinya satu bulan
tanyakan pada orang yang salah potong rambut

Jika ingin mengerti apa artinya satu tahun
tanyakan pada orang yang tidak naik kelas

Jika ingin mengerti apa artinya seumur hidup
tanyakan pada orang yang salah memilih pasangan

Artikel menarik lainnya tentang Cinta dan Cocok oleh Pdt. Paul Gunadi (Konselor Pernikahan dan Keluarga) bisa dibaca di blog rekan saya Dede Wijaya.

1. Keputusan tentang "dengan siapa kita akan menghabiskan waktu dalam kekekalan".
Ini menyangkut pilihan kita tentang Tuhan yang kita sembah. Jika kita
meyakini ada kehidupan setelah kematian, maka ini bukanlah suatu pilihan
yang main-main. Sungguh akibatnya adalah kekal. Katakanlah kekekalan
adalah panjang alam semesta raya ... bumi sekalian alam,
bermilyar-milyar galaksi yang pernah ditemukan manusia dan yang belum
ditemukan ... maka kehidupan kita saat ini ibaratnya setitik debu
dibandingkan panjangnya kekekalan yang akan kita jalani. Pilihan tentang
"siapa yang kita percaya" harus ditentukan dalam satu titik debu tadi
yakni sepanjang masa hidup fana kita di dalam dunia.

Sudahkah Anda mempersiapkan kekekalan?
Kira-kira apa alasan Allah membiarkan Anda masuk dalam kekekalan
surgawi bersama-sama dengan Sang Pencipta?
Semua usaha pembenaran manusia di hadapan Allah hanya mampu memberikan
jembatan pendek yang tidak mungkin menghubungkan manusia dengan
Kekudusan Allah dalam segala kesempurnaanNya. Maka, hanya Allah
sendirilah yang mampu dengan segala kemahakuasaanNya membuat jembatan
penghubung itu.

Dan jawaban Allah atas keselamatan manusia adalah melalui penebusan
Kristus Yesus. Manusia yang salah harus ditebus dengan manusia. Hewan
sebagai penebusan bagi manusia yang bersalah tentunya sangat tidak
imbang - tidak adil. Dan penebusan mewakili seluruh umat manusia yang
pernah hidup di sepanjang masa dan peradaban - dulu, kini, dan nanti -
hanya bisa dilakukan oleh Sosok yang Maha Kuasa ... yang tidak terbatas
dalam Waktu ... Dua syarat itu ada dalam diri Kristus.