17 September 2009

Biaya per klik

Seiring dengan semakin menjamurnya penggunaan kamera digital, semakin banyak orang yang gemar foto. Kamera digital memang telah mengubah budaya memotret secara radikal. Dengan teknologi digital yang instan ini kita dapat memperoleh umpan balik atas hasil jepretan seketika setelah mengambil gambar. Hal ini memungkinkan fotografer untuk menilai apakah gambar yang diambil sudah sesuai harapan atau belum. Sulit membayangkan review instan ini di jama kamera analog. Salah satu yang memungkinkan gambar instan adalah kamera Polaroid.

Selain itu juga masalah biaya sudah bukan menjadi kendala di era fotografi digital ini. Secara sederhana, seseorang tidak lagi membutuhkan biaya untuk membeli film dan proses cuci karena posisinya digantikan oleh gambar digital pada piranti penyimpan digital seperti SD card, CF, dan sebagainya. Cetak pun tidak wajib dilakukan karena kita bisa melihatnya dalam komputer dan menyimpannya dalam harddisk atau penyimpan yang lain.

Namun kita seringkali lupa bahwa setiap jepretan dengan kamera digital ternyata ada harganya. Tiap kamera digital memiliki shutter cycle, yaitu umur pakai kamera tersebut sampai sejumlah sekian ribu klik tanpa masalah. Untuk kamera DSLR Nikon, usia pakai ini dapat dilihat lewat data EXIF, sedangkan shutter cycle DSLR Canon membutuhkan piranti khusus yang hanya dimiliki oleh pusat reparasi Canon.

Berikut ini adalah perkiraan biaya per klik untuk kamera DSLR Canon. Biaya dihitung dari harga body kamera saja tidak termasuk lensanya. Beberapa data harga body kamera sudah tidak lagi tersedia karena produk tersebut sudah tidak diproduksi kembali / discontinued sehingga harga yang diterapkan untuk produk-produk discontinued tersebut mungkin tidak bisa jadi patokan. Data shutter durability diambil dari website resmi Canon dan salah satu situs review DSLR Canon. Harga didapatkan dari B&H Photo Video, Adorama, dan Google Products Search, kemudian dikonversikan ke dalam Rupiah dengan kurs 1 USD = Rp 10.000 per tanggal posting ini.



Lepas dari ketidakakuratan data ini, pelajaran yang bisa diambil adalah bahwa setiap klik ada biayanya dan belum tentu kamera kelas atas berarti biaya per kliknya juga mahal, karena beberapa kamera kelas atas tersebut memang didesain dengan umur pakai yang lebih panjang.

Semoga memberi pencerahan :D