Sekuritas adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jual beli surat
berharga misalnya saham dan obligasi. Jadi sekuritas ini yang
menjembatani masyarakat untuk bertransaksi saham dan/atau obligasi.
Beberapa sekuritas memiliki produk investasi berupa Reksadana yang
dikelola oleh Manajer Investasi. Istilah gampangnya, berinvestasi dalam
produk reksadana ibaratnya kita mempercayakan sejumlah uang kepada
sekelompok orang ahli (manajer investasi) untuk dibelikan (atau
dijualkan) produk-produk saham atau obligasi. Keuntungan (dan kerugian)
dari jual-beli saham/obligasi itu nantinya akan dikembalikan kepada kita
selaku investor setelah dikurangi pajak dan biaya operasional mereka
(gaji, transport, dsb).
Keuntungan dari Reksadana adalah kita selaku investor tidak harus
mengamati langsung pergerakan saham-saham yang jumlahnya ratusan (ribuan
di Amerika). Selain itu juga kita tidak harus susah payah melakukan
analisis dari masing-masing perusahaan. Dua hal tersebut butuh keahlian
khusus dan menyita waktu.
Meskipun demikian selaku investor kita tidak seharusnya pasrah
"bongkokan' kepada Manajer Investasi. Kita perlu mencermati bagaimana
strategi mereka dalam membelanjakan uang kita, apakah mereka agresif
(berani mengambil resiko) atau cenderung konservatif (menghindari
resiko). Lalu kita juga perlu sesekali mengamati pergerakan harga saham
dan obligasi di bursa supaya bisa mengetahui saat yang tepat untuk
melakukan penambahan dana dalam reksadana (top-up) atau penarikan dana.
Reksadana sendiri selain ditawarkan oleh perusahaan sekuritas, juga
dijajakan oleh Bank dan agen asuransi. Sekuritas minta tolong ke Bank
karena ingin memanfaatkan database nasabah yang lebih besar. Jadi akan
memperluas wilayah jangkauan mereka.
Reksadana: Langsung ke Sekuritas atau lewat Bank?
Menurut saya paling asyik investasi langsung ke Sekuritas daripada lewat
Bank karena:
1. Lewat Bank ada minimal penempatan dana yang bagi saya sangat besar
(berkisar 50 juta). Sedangkan langsung ke Sekuritas minimal 250 ribu
rupiah saja. Begitu juga dengan aturan top-up.
2. Lewat Bank (biasanya) ada aturan harus menahan dana selama minimal
satu tahun. Langsung ke Sekuritas = tidak ada pembatasan waktu, bisa
ditarik kapan saja (ada yang kena penalti, ada yang tidak kena).
3. Komisi penempatan dana, top-up, dan pencairan lewat Bank berbeda
dengan Sekuritas (biasanya lebih mahal, coba Bank dapat untung dari mana?).
4. CS Bank umumnya tidak terlalu paham dengan produk Reksadananya
sendiri dibandingkan CS Sekuritas langsung.
Sedangkan kekurangannya:
1. Cabang Sekuritas hanya ada di kota-kota tertentu saja dan jumlahnya
sangat terbatas dibandingkan Bank. Jadi relatif merepotkan untuk
mengurus segala macam syarat-syarat, formulir, dan sebagainya. Saya
mengalaminya sendiri karena tinggal di kota kecil (Yogyakarta) yang
hanya ada cabang Danareksa di Kampus UGM dan BNI Securities dekat Kraton
(sejauh yang saya tahu).
2. Karena alasan nomor satu, banyak "buntutnya". Salah satunya timing
top-up atau penarikan RD seringkali molor, tidak tepat sasaran karena
dokumen harus menempuh jarak untuk sampai ke kantor sekuritas terdekat.
Tapi berhubung dana saya minim, jadi saya rela menempuh susah payah
kirim dokumen ke kantor Sekuritas terdekat. Untungnya Bank Kustodian
ada di dekat rumah saya, jadi untuk top-up atau withdrawal tidak ada
masalah.
Bagaimana dengan Unit Link lewat Agen Asuransi?
Menurut saya ada baiknya produk investasi dipisahkan dengan produk
asuransi. Mengapa? Jika keduanya dicampur akan susah bagi kita untuk
menentukan mana manfaat asuransi dan mana manfaat dari investasi. Namun
ada baiknya juga investasi reksadana lewat unit-link terutama bagi kita
yang kurang disiplin dalam menempatkan dana investasi. Kita akan
"dipaksa" untuk berinvestasi tiap bulannya. Selain itu juga dengan
metode investasi teratur berkala seperti ini (istliahnya Dollar Cost
Averaging), dalam jangka panjang akan lebih menguntungkan.
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG - http://www.avg.com
Version: 8.0.138 / Virus Database: 270.9.16/1841 - Release Date: 12/10/2008 09:30 AM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar