19 Februari 2008

Greatest Gift

Khotbah Persekutuan Pemuda
GKKK Yogya - Sabtu, 29 Des 2007
oleh Ev. Welly Chan
(dengan sedikit catatan tambahan pribadi)

Sebagai orang Kristen kita tentunya tahu bahwa kita adalah orang-orang yang menerima anugerah keselamatan yang sejati dari Kristus - inilah yang disebut Greatest Gift. Menerima Greatest Gift seharusnya mengubah cara hidup kita. Namun anehnya banyak orang yang mengaku telah menerima Greatest Gift itu tetapi tidak ada perubahan dalam hidupnya.

Janji yang Menyertai
Menerima greatest gift itu berarti kita juga menerima janji penyertaan Tuhan.

Matius 28:18-20
18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Selain itu kita juga dijanjikan menerima berkat rohani di surga. Ingat di surga, dan ini bukan berkat jasmani di dunia. Perlu ditegaskan lagi karena "berkat" sudah diasosiasikan sebagai menerima segala sesuatu yang nikmat di dunia.

Efesus 1:3
3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.

ULTIMATE GIFT, ULTIMATE IMPACT
Jika kita mengaku telah menerima anugerah keselamatan itu seharusnya ada dampak yang terjadi dalam hidup kita. Berikut beberapa perumpamaan dalam Injil yang menyebutkan dampak yang nyata dalam kehidupan orang Kristen.

Matius 13:44-46
44 "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu.
45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah.
46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."

Menarik bahwa Yesus menggunakan perumpamaan dengan uang/harta. Mengapa? Jawabnya mudah, uang adalah keseharian hidup kita. Menemukan "harta terpendam dan mutiara yang sangat berharga" seharusnya membawa kita dengan mudah dan sukacita membuang seluruh dosa-dosa kita, hati dan fokus keduniawian kita untuk mendapatkan harta yang sejati.


Ibrani 11:26-27
26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.
27 Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan.

Musa - Sang Putra Angkat Firaun - meninggalkan segala kekayaan Mesir sebagai ekspresi iman kepada Allah. Bayangkan Mesir Kuno (bukan Mesir saat ini) adalah pusat kebudayaan dunia. Segala kemajuan peradaban, teknologi, ilmu pengetahuan, dan mungkin juga perputaran uang/emas terbesar saat itu berada di Mesir.


Filipi 3:7-8
7 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.
8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,

Paulus menganggapnya semua ketaatannya akan hukum Taurat (dan dalam mentaati Taurat, Paulus boleh dibilang sempurna) sampah supaya ia memperoleh Kristus.


Ketiga ayat di atas menekankan bahwa Greatest Gift seharusnya membawa dampak besar bahkan mengubahkan total kehidupan seseorang. Sewajarnya
Ultimate Gift akan mendatangkan ultimate impact.

MASALAHNYA
Ultimate Gift kecil dampaknya kecil dalam kehidupan kita. Ada yang salah pasti

Mari kita lihat kembali hadiah itu.
PENYERTAAN Tuhan seolah2 seringkali tidak berpengaruh apa-apa. Kita lebih percaya pegang uang daripada pegang iman kita. Uang/materi menjadi Tuhan yang baru. Harusnya materi hanya sarana.

KASIH. kadang merasa kasih Tuhan tidak cukup.Kita mengemis belas kasihan pada yang lain. Mengasihani diri sendiri (self pity). Kita masih mencari penerimaan/pengakuan dari orang lain.

Ada dua kemungkinan yang kita alami jika kita tidak berubah setelah menerima Kristus.

1. KITA BUTA

2 Korintus 4:3-43
3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Kemungkinan pertama adalah kita tidak melihat CAHAYA KEMULIAAN Kristus.
Pengakuan -persetujuan secara intelektual bahwa Kristuslah jalan keselamatan- itu tidak menyelamatkan kalau kita tidak menyerahkan hati untuk Kristus. Sebelum kita meyakini betapa berharganya Hadiah yang Tuhan berikan itu kita akan menganggapnya remeh sehingga kita termasuk orang-orang yang akan binasa.

Matius 7:21-23
21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Performance rohani (karunia-karunia roh, mujizat dsb) pun tidak menjamin seseorang telah diselamatkan.


2. BELUM TERCELIKKAN
Efesus 1:18-19
17 dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.
18 Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus,

Kita mungkin sudah menerima tetapi belum tercelikkan akan kayanya kemuliaan Kristus. Mari minta Tuhan mencelikkan.

Tercelikkan bukan berarti meninggalkan keduniawian tapi justru lebih serius menggarap dunia untuk kemuliaan Kristus. Bukan berarti kita harus menjadi seorang rohaniwan, tetapi melakukan bagian kita sesuai talenta dan panggilan yang Tuhan berikan dalam hidup kita. Justru aspek-aspek dunia tidak kita jauhi. Kita perlu memenangkan bidang-bidang politik, ilmu pengetahuan, bisnis, seni, olahraga, dsb. Setiap bidang yang kita tinggalkan akan diraih oleh kuasa kegelapan.

Yang memiliki panggilan berbisnis, jalankan bisnis dengan benar sehingga bisa menjadi berkat bagi semua stakeholder (pegawai, relasi, bahkan pesaing) sehingga mereka melihat kemuliaan Kristus dalam cara bisnis kita. Secara logis, nasihat pebisnis akan lebih mudah didengarkan oleh pebisnis lain dibandingkan jika nasihat yang sama disampaikan oleh pendeta bukan? Mengapa? Mudah saja, mereka benar-benar mengerti situasi yang kita hadapi.

Setiap bidang yang kita tinggalkan akan diraih oleh kuasa kegelapan.

Suatu saat ada sebuah lilin kecil dibawa oleh seorang kakek renta.

Di tengah perjalanan, lilin itu bertanya, "untuk apa saya dibawa?"
"Kamu akan dipakai untuk menyelamatkan banyak orang?" tukas kakek itu.
"Bagaimana bisa?kan aku kecil ..." sahut lilin itu.
"Tenanglah, akan kutunjukkan kepadamu ... " jawab kakek.

Kemudian sang Kakek membawanya naik ke mercu suar lalu mematikan lilin itu setelah menyalakan obor mercu suar.

Mari berdoa, berpuasa, minta hadiah Tuhan itu melingkupi seluruh hidup kita. Minta supaya kita memiliki hati seperti hati Kristus. Lalu hidup kita akan diubahkan. Fokus hidup kita bukannya berpusat pada diri sendiri (WII FM - what's in it for me) namun menjadi "bagaimana Kristus dimuliakan jika saya melakukan hal ini ..."

Tidak ada komentar: