20 Maret 2008

Aku Berhutang 200.000 Tahun Kerja

dari khotbah Persekutuan Pemuda GKKK Yogya
disampaikan oleh Rony Sofian - Sabtu, 15 Maret 2008
terinspirasi dari What's So Amazing About Grace - Philip Yancey

Orang tua Cliff Muntu -salah seorang korban tewas dalam kasus bullying di IPDN- suatu kali pernah diundang dalam acara Kick Andy di Metro TV. Saat itu, Andy menanyakan kepada mereka "Kira-kira apa akan Bapak dan Ibu lakukan jika bertemu dengan para senior yang membunuh Cliff Muntu?"

Jawab mereka, "Kami akan mengampuni mereka sambil memeluk mereka."
Andy F. Noya tertegun tak percaya. Bagaimana mungkin hal itu dilakukan.
Di sisi lain, orang tua Cliff Muntu ini memberikan kesaksian tentang kehidupan orang Kristen. Bagaimana kita harus mengampuni seperti Bapa telah mengampuni kita.


Matius 18:21-35

21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.
25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.
26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.
31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.
33 Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?
34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."

Perikop di atas sebelumnya diawali dengan bagaimana menegur orang yang bersalah, kemudian muncul Petrus yang menanyakan berapa kali seseorang harus mengampuni orang lain yang bersalah kepadanya?

Dalam adat Yahudi 3 kali pengampunan kepada orang yang sama itu sudah maksimal. Bahkan cenderung berlebihan. Petrus ketika menanyakannya kepada Yesus sudah berusaha melebihkannya jadi 7 kali. Tujuh adalah angka sempurna dalam beberapa bagian cerita di Alkitab. Namun bagaimana jawab Yesus? ... 70x7 kali.

Secara harfiah ini berarti 490 kali. Pernahkah Anda dalam satu waktu menghitung dari 1 sampai 490. Bukan pekerjaan yang mudah, melelahkan dan cenderung membosankan bahkan. Dan pasti di tengah-tengah kita menghitung akan ada angka yang terlewatkan. Bagaimana dengan menghitung kesalahan orang lain? Mungkinkah mereka melakukannya sekaligus 490 kali kesalahan sembari Anda menghitungnya saat itu juga. Mustahil. Di sini, bukan jumlah yang dimaksud Yesus, tetapi hati yg rela untuk terus mengampuni

Hutang 200.000 Tahun
Jika kita cermati kisah tentang seorang hamba yang berhutang kepada tuannya 10.000 talenta. Berapa banyak sih 10.000 talenta itu? Silakan buka pada halaman paling belakang di Alkitab kita. Di sana ada keterangan tentang kata-kata, ukuran-ukuran yang digunakan pada jaman itu.

1 talenta = 6.000 dinar
1 dinar= upah 1 hari kerja

katakanlah
1 tahun = 300 hari kerja

berarti
1 talenta = 6.000 dinar / 300 = 20 tahun kerja
10.000 talenta = 200.000 tahun kerja

Bisa dibayangkan betapa banyaknya hutang hamba itu.
Jika dinalar, hamba yang meminjam tersebut pasti bukan pejabat sembarangan tapi sangat mungkin hamba yang dekat dengan raja! Bahkan tidak menutup kemungkinan orang kepercayaan raja.

Bagaimana jawab hamba itu ketika Raja menagih hutangnya?
"Sabarlah dahulu hutangku akan kulunaskan ... "
Kedengaran klise? Tidak mungkin bukan? Jika keluarganya dijual sebagai budak pun hutangnya tidak akan terlunasi hutangnya. Katakanlah seorang bisa hidup selama 80 tahun. Jika anggota keluarga itu ada 4 orang. Dijual sebagai budak baru menyelesaikan 320 tahun (80x4 tahun) dari
nilai hutangnya yang sebesar 200.000 tahun kerja.

Bagaimana keputusan sang Raja? Melepaskannya ...
"Lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan ... "
frase ini diulang beberapa kali dalam Alkitab untuk menunjukkan betapa Allah sangat menaruh iba kepada manusia. Frase ini mewakili hati Bapa yang begitu mengasihi manusia.

Bagaimana ekspresi hamba yang dibebaskan dari kasus itu? Ironisnya, ketika ia bertemu dengan temannya yang berhutang 100 dinar padanya, ia mencekik temannya dan mengancam dia. Bandingkan dengan hutangnya 10.000 talenta (60.000.000 dinar)
Jumlah yang sangat kecil. Terlalu kecil dalam ukuran statistika ... bisa diabaikan.

Yesus menyampaikan perumpamaan ini sebagai refleksi atas hidup kita. Kita adalah hamba yang berhutang 10.000 talenta itu. Kita berhutang 200.000 tahun bekerja pada tuan tersebut. Dan seringkali kita masih juga tidak mampu memaafkan orang lain yang "berhutang 100 dinar" kepada kita.

Tidak ada komentar: