Minggu, 23 Maret 2008
oleh Ev. Johan Setiawan
dengan beberapa catatan pribadi
Efesus 3:16-21
16 Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu,
17 sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.
18 Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,
19 dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
20 Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,
21 bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.
Dalam ay. 17, Paulus berdoa semoga jemaat Efesus mengenal betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus. Mengapa ditekankan Paulus di sini... karena
Paulus telah menyadari bahwa kita TIDAK BISA SAMBIL LALU saja memikirkan tentang kasih Tuhan di atas salib.Kasih Kristus melampaui segala akal.
Paskah adalah demonstrasi kasih Yesus. Paskah adalah peristiwa paling besar dalam sejarah dunia. Luar biasa... Namun, sebelum kita mengetahui seberapa "Maha" kah Allah itu, sulit mungkin bagi kita menjawab pertanyaan di atas.
Di Mana Kebesaran Paskah
Pada tanggal 20 Juli 1969, manusia untuk pertama kalinya mendarat di bulan. Hal ini sampai saat ini masih menjadi kontroversi di kalangan peneliti. Latar belakang pendaratan manusia di bulan ini adalah perang dingin yang terjadi antara dua kekuatan super power dunia saat itu yaitu Uni Soviet (sekarang terpecah-pecah menjadi beberapa negara lebih kecil, salah satunya Rusia) dan Amerika. Mereka saling berlomba dalam segala hal mulai dari olahraga (meraih sebanyak mungkin emas di Olimpiade) sampai ilmu pengetahuan termasuk ilmu keroketan ini. Rusia terlebih dahulu mengirimkan astronotnya ke luar angkasa untuk mengitari orbit bumi. (lebih lengkapnya silakan baca Apollo 11 dan Apollo Moon Landing Hoax Theories)
Terlepas dari kontroversi di atas, Nixon - Presiden Amerika saat itu - mengatakan bahwa ini adalah hari terbesar sejak penciptaan.
Bill Graham dengan serius mengingatkan Nixon itu bukan peristiwa terbesar dalam sejarah, masih ada Natal dan Paskah.
Lalu apa istimewanya "salib" itu? Yesus bukan orang pertama yang disalib. Sebelum dan sesudah Yesus ada banyak orang yang disalib. Yang membuat Jumat Agung menjadi sesuatu yang istimewanya adalah orang yang tergantung di salib itu ALLAH SEMESTA ALAM.
Apa makna semesta alam. Mari kita bayangkan seberapa besarkah bumi itu? Mari kita perbandingkan bumi dengan planet lain. Bandingkan dengan matahari. Di antariksa raya terdapat, 125 milyar galaksi yang terlihat ... Bumi kita merupakan ukuran mikroskopik dari alam semesta - semesta alam-
Mari kita bersama saksikan gambar berikut (sumber dari YTMND)
God is in the Details
catatan tambahan penulis
Pernyataan bahwa "Tuhan berada dalam setiap detil" dinyatakan oleh beberapa orang di antaranya Michaelangelo, Gustav Flaubert dan arsitek Mies van der Rohe. Dalam pandangan saya, sungguh Allah adalah sosok yang maha detil, maha teliti, dan maha jenius. Ketika saya mencoba memotret kehidupan semut dan serangga kecil lainnya dengan lensa yang dibalik (inverted lens macro method) sungguh saya takjub melihat betapa detilnya Tuhan menciptakan kehidupan, struktur-struktur sel yang menopang kehidupan, keseimbangan ekosistem, bagaimana Tuhan membuat otak manusia sehingga peradaban manusia berkembang sedemikian jauh. Tuhan telah merancangkannya dengan luarbiasa baik dan sempurnanya. Allah yang makro sekaligus mikro.
Foto yang lain bisa dilihat di sini
Pertanyaannya adalah
Seberapa "MAHA"kah Tuhan dalam bayangan kita? Jangan-jangan Ia terlalu kecil di pikiran kita.
Terkungkung dalam volume sel di batok kepala kita yang sempit (namun berusaha menguasai dunia). Ia adalah Allah yang mengukur langit dengan jengkalNya.
Mengetahui kebenaran itu sudah selayaknyalah Allah mendapatkan segala sujud hormat dari manusia.
Seperti yang dikatakan pemazmur Daud,
"Langit menceritakan kemuliaan Tuhan
... Siapakah manusia sehingga Ia mengingatnya?"
Siapakah saudara dan saya sehingga Ia rela mati menebus dosa manusia. KematianNya bukan berarti bahwa kita penting tetapi ini adalah bukti Allah mengasihi kita dengan luar biasa.
Apakah Tuhan Mengasihiku?
Filipi 2:6-8
6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Mengapa Kristus harus menjalani penderitaan dan kematian?
Apakah Ia sekedar menyatakan bahwa Ia mengasihi kita? Mati konyol ... jika Ia hanya bertujuan menunjukkan kasihnya. Tidak ada bedanya dengan seseorang yang menyatakan cinta mati kepada kekasihnya lalu untuk membuktikannya ia rela terjun bebas dari lantai 23.
Mengapa Yesus rela mati? Karena Tuhan Kudus dan Adil, maka setiap dosa akan mendapat upahnya. Di sisi yang lain, Tuhan juga Kasih sehingga Ia berinisiatif mengampuni orang berdosa.
Ketika kita melihat penderitaan Kristus mari kita lihat Allah yang serius menolak dosa.
Dosa mengakibatkan penghukuman kekal.
Dosa seorang manusia hanya dapat ditebus oleh manusia juga. Korban-korban lain seperti kambing, sapi (bahkan uang/emas) tidak setara dengan manusia. Manusia harus digantikan manusia. Yesus adalah 100% manusia. Bagaimana 1 orang Manusia ini dapat menjadi penebusan bagi seluruh umat manusia yang pernah hidup pada masa lampau hingga masa yang akan datang. Yesus juga 100% Allah. Dengan dua premis ini maka kematiannya di atas salib mampu menanggung dosa seluruh umat manusia.
Apakah Tuhan mengasihi kita? ... pasti. Lihatlah salib ... ingat bahwa itu buktinya
Kasih Tuhan dan Ukuran Dunia
1 Yoh 4:9
9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.Roma 5:8
8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Penebusan Kristus adalah bukti yang nyata bahwa Allah mengasihi kita.
Tidak pernah dikatakan dalam Alkitab bahwa kasih Allah dinyatakan dalam kekayaan, kesembuhan dan kesuksesan orang-orang yang mengikut Dia.
Jika kita menanyakan apakah Allah mengasihi kita dengan tolok ukur kekayaan, kesembuhan, kesuksesan maka pertanyaan itu menjadi salah alamat karena kita berpangkal dari ukuran2 dunia.
Beberapa orang malahan membalik premis ini menjadi: "Jika Tuhan tidak mengasihi saya (dengan memberikan harta, kesenangan) maka saya tidak mengasihi Tuhan."
Kesalahan Pertama
Kita tidak pernah layak untuk dikasihi oleh Allah. Kita lupa bahwa kita adalah pendosa yang memberontak. Coba baca lagi tentang kisah anak yang hilang ... Ia menuntut harta warisan ayahnya (ketika ayahnya masih hidup -penghinaan besar bukan?) kemudian menghambur-hamburkannya sampai jatuh miskin dan saking miskinnya mau makan makanan ternak babi. Kemudian ia sadar dan ingin kembali ke rumah ayahnya karena di sana para budaknya pun makan dan hidup dengan layak. Anak itu bahkan mau menjadi budak ayahnya sekiranya ayahnya menolak menerimanya kembali sebagai anak.
Kita sebagai anak yang hilang itu, yang tidak layak diterima kembali sebagai anak ... masihkah kita berani menuntut sesuatu kepada Bapa kita. Allah semesta alam itu?
Kesalahan Kedua
Kita mencari bukti kasih Allah melalui kekayaan, kesembuhan dan kesuksesan. Walaupun Tuhan seringkali berbaik hati memberikannya kepada kita. Kita sering memandang Tuhan dengan teleskop terbalik. Memandang bahwa diri kita lebih besar dan lbih penting daripada Allah. Kita menganggap Allah enteng sehingga kita sembrono dan tidak sungguh2.
CT Studd - pendiri WEC mulanya adalah pengusaha kaya lalu menyerahkan diri kepada Kristus.
Dalam pertobatannya ia mengungkapkan satu kalimat
Mari berhenti untuk berhitung dengan Tuhan. Persembahkan hidup kita
Jika Yesus benar-benar Allah dan Dia mati bagiku, maka tidak ada pengorbanan yang terlalu besar untuk kulakukan bagi Dia.
dengan segenap hati, jiwa, dan segenap akal budi. Semuanya itu sangat layak diterima oleh Allah Pencipta Alam yang telah mati bagi kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar