27 Maret 2008

Learning By Doing

Saya sempat bercakap-cakap dengan seorang saudara saya yang kuliah S1 di Sekolah Bisnis dan Manajemen (School of Business and Management) ITB. Ini termasuk jurusan yang relatif baru di ITB. Sebelumnya ITB telah memiliki S2 Bisnis meskipun ini di luar bidang teknik. Mungkin motif finansial yang mendasari pendirian jurusan tersebut mengingat jurusan bisnis (terutama S2 atau MM) banyak diminati bahkan oleh para lulusan S1 dari jurusan yang sama sekali berbeda. Sebagai tambahan, untuk kuliah S1 SBM ITB biaya per semesternya mencapai 12 juta pada tahun 2008 (untuk angkatan 2004/2005)

Yang menarik ialah bahwa di SBM ITB tersebut mahasiswa diajarkan untuk praktek langsung ke lapangan sejak semester empat hingga akhir tahun perkuliahan. Nama mata kuliahnya adalah Integrated Business Experience I dan II. Sekedar informasi, mata kuliah ini berbobot 5 SKS. Di semester empat, mereka dibagi dalam kelompok lalu diminta mencari ide awal untuk mendirikan usaha RIIL. Kemudian semester berikutnya kelompok tersebut membuat analisa tentang kelayakan bisnisnya. Lalu mereka membagi tugas siapa yang menjadi CEO, CFO, COO, Marketing, dsb. Di samping itu, mereka juga diberi mentor yaitu pengusaha sukses yang sudah berpengalaman di bidang bisnis nyata. Mereka diberi data pribadi mentor yang bersangkutan, diperkenalkan dengan mentor kelompok, dan kelompok itu diharuskan untuk berkonsultasi secara lansung dengan mentor. Benar-benar kesempatan langka yang jarang ada di dunia kerja. Berikutnya mereka dikenalkan dengan pihak bank untuk meminjam dana langsung (kredit) dari bank tersebut dengan membawa proposal bisnis mereka dan dengan jaminan asset juga. Ada yang mengajukan kredit bahkan puluhan hingga 100 juta. Lalu mulai membuka bisnis nyata.Laba dari bisnis tersebut pada akhir tahun kuliah akan digunakan untuk program Community Service.

Yang saya kagumi dari program tersebut adalah bagaimana ilmu yang diperoleh langsung diterapkan dalam dunia nyata. Ini kesempatan yang sangat baik untuk mengembangkan kemampuan berpikir mahasiswa. Saya sendiri menjalani kuliah di S1 Manajemen UGM sambil bekerja. Dan saya merasakan bagaimana pola pikir saya berbeda ketika duduk di dalam kelas. Saya selalu mengaitkan semua teori yang didengar di bangku kuliah dengan pengalaman nyata saya di dunia kerja. Kira-kira apa yang bisa saya terapkan dari teori ini di tempat kerja saya?

Kembali ke ITB, sayangnya tidak semua mahasiswa berpikir untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Karena jumlah orang dalam kelompok tersebut banyak (20-30 orang) maka banyak free rider yang nganggur tapi dapat nilai juga. Selain itu juga beberapa "pelanggan penting" dari bisnis yang mereka jalankan adalah orang tua, saudara-saudara dari mahasiswa yang bersangkutan. Sangat disayangkan bukan? Program ini bahkan diakui oleh Universitas di luar negeri. Semoga SBM ITB ini bisa menjadi inspirasi bagi proses pembelajaran di universitas lainnya.

Sent by VersaMail 4.01 on Treo 680

Untuk informasi resmi tentang SBM ITB silakan baca di sini.

1 komentar:

arei mengatakan...

walah - walah my uncle bisa tau exactly sih kejadiannya,, ckckckck,, mpe heran dakuu.. apa awbud inget persis yg aq crita apa dr sumber2 lain jg?... hmmm... salut for my unclee.. hua ha haha